saya

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

kamu


LAPORAN PETA KERJA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
     Pada sebuah perusahaan yang mempunyai proses pembuatan produk yang rumit, terkadang pimpinan perusahaan sulit mengetahui proses yang berlangsung pada perusahaan baik dalam skala kecil (setempat) maupun secara keseluruhan. Pada umumnya semua perbaikan yang dilakukan ditunjukkan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian peta kerja akan merupakan alat yang baik dipakai untuk menganalisa suatu operasi kerja dengan tujuan mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang ada. Dalam menganalisa suatu sistem kerja, terlebih dahulu menganalisa serta memperbaki kerja pada kegiatan kerja setempat.
     Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja yang sistematis dan jelas. Peta kerja juga merupakan alat komunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaki suatu metode kerja. Lewat peta -peta kerja ini kita dapat melihat semua langkah atau kegiatan yang dialami oleh suatu benda kerja mulai dari masuk pabrik sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap ataupun bagian dari suatu produk lengkap.
    Pada praktikum modul II yang akan kami lakukan ini, kami mencoba menggunakan peta- peta kerja tersebut di dalam kehidupan sehari -hari, yaitu kami mencoba membuat satu unit pensil box. Karena kita mengetahui bahwa banyak manfaat yang bisa didapat dari pengguanan peta -peta kerja didalam membuat atau memproses suatu produk.
 
Bagi anda yang memerlukan Contoh  Laporan Analisis Perancangan Kerja I (Display) silakan download di bawah ini:

1. Download Bab I
2. Download Bab II
3. Download Bab III
4. Download Bab IV
5. Download Bab V

LAPORAN PENGUKURAN WAKTU KERJA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
      Pengukuran waktu kerja (Time Study) dikemukan oleh F.W. Taylor. Dia melakukan penelitian terhadap rendahnya produktivitas pekerja -pekeja di tempatnya bekerja. Dia melihat para pekerja menghasilkan produk di bawah hasil sebenarnya yang mungkin dicapai. Anggapannya bahwa penyebabnya adalah pengukuran jam henti yang tidak baik. F.W. Taylor juga mengemukakan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan hal itu terjadi yaitu lamanya waktu bekerja, lamanya waktu istirahat dan frekuensi istirahatnya. Dalam melakukan penelitiannya dia menggunakan pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study).
    Dalam pengukuran hal-hal yang penting harus diketahui dan ditetepkan adalah peruntukan hasil pengukuran, tingkat ketelitian, dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut. Secra garis besar teknik-teknik pengukuran kerja dibagi menjadi ke dalam dua bagian, pertama pengukuran secaa langsung dan kedua pengukuran secara tidak langsung. Cara pertama karena pengukurannya secara lang sung yaitu dimana tempat pekerjaan berdangkutan dijalankan. Dua cara yang termasuk didalam nya adlah cara jam henti dan cara sampling pekerjaan. Sebaliknya cara tidak langsung melakukan perhitungan waktu tanpa harus berada ditempat pekerjaan, yaitu dengan membaca table-tabel yang tersedia asalkan mengetahui elemen-elemen gerakan. Yang termasuk kelompok ini dalah data waktu baku dan data waktu gerakan.(Pangestu Subagyo, 1986:1)
     Adapun studi kasus seperti PT.ASTRA dimana setiap pembuatan minyak dilakukan pengukuran jam henti agar lebih optimal. Ini dilakukan pada tahun 2001.

Bagi anda yang memerlukan Contoh  Laporan Analisis Perancangan Kerja II (Pengukuran Waktu Kerja) silakan download di bawah ini:

1. Download Bab I
2. Download Bab II
3. Download Bab III
4. Download Bab IV
5. Download Bab V
 

LAPORAN DISPLAY

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
      Dalam melakukan suatu pekerjaan tidak hanya bagian tubuh luar saja yang harus diperhatikan, tetapi juga harus diperhatikan juga kondisi dalam tubuh manusia dalam melakukan kerja fisik, kriteria pengaruh pekerjaan manusia yang dapat digunaka atara lain adalah sebagai berikut :
      1. Kriteria fall (denyut jantung, konsumsi oksigen, ekanan darah, dan lain -lain)
      2. Kriteria kejiwaan (kejemuan, motivai, emosi, dan lain -lain)
      Dengan diplajari fiiologi, perancangan system kerja dapat menci ptakan system kerja yang baik dan juga sehat karena dengan fisiologi ini dapat diciakan kesehatan kerja utuk suatu system kerja.
      Selain mmperhatikan kondisi tubuh seseorang pekerja, diberikan juga sutu tanda yang dapat memermudah pekerjaan manuia yang seri ng disebut dengan display.display yang baik adalah yang dapat memberikan penelasan sebaik mungkin dan tidak ambigu(berpengertian ganda). Display perlu dibuat dengan warna dengan kontras, ukuran huruf yang sesuai dengan jarak pandang yang diinginkan, dan juga pencahayaan yang baik. Dengan dibuatnya display didala suatu pekerjaan, pekerjaan dapat lebih mudah untuk melakukan pekerjaannya dan memberikan normai yang sekiranya penting dalam melakukan pekerjaan yang sedang dikerjaan, Penginderaan merupakan hal yan g penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat ditunjukkan dengan aktivitas manusia secara keseluruhan menggunakan sistem penginderaan Kehidupan manusia yang sangat dinamis dan selalu berubah, dapat ditandai dengan berbagai stimulus, fenomena dan penyamp aian informasi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan aktivitas manusia secara keseluruhan menggunakan sistem penginderaan. Mata adalah alat penginderaan visual dalam kaitannya sebagai penyampai informasi.

Bagi anda yang memerlukan Contoh  Laporan Analisis Perancangan Kerja I (Display) silakan download di bawah ini:

1. Download Bab I
2. Download Bab II
3. Download Bab III
4. Download Bab IV
5. Download Bab V

LAPORAN BIOMEKANIKA

  BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
     Biomekanika adalah ilmu yang mengunakan hukum -hukum fisika dan konsep-konsep mekanika untuk mendesk ripsikan gerak dan gaya pada berbagai macam bagian tubuh ketika melakukuan aktifitas. Prinsip kerja dari biomekanika pada dasarnya adalah agar kita dapat mengetahui sebarapa besar kekuatan atau kemampuan serta ketelitian yang dimiliki seseorang dalam melakukan aktifitas kerjanya. Dengan adanya penjelasan tersebut, pemahaman akan biomekanika sangatlah perlu untuk kita pelajari demi terciptannya suatu sistem kerja serta kesehatan maupun tingkat efisiensi yang baik.
     Dalam melakukan aktifitas kerja, manusia sebagai pekerja mempunyai batas - batas tertentu. Oleh sebab itulah kita perlu mengetahui keterbatasan serta kemampuan yang kita miliki untuk dapat ditinjau lebih lanjut agar dlam pelaksanaan kerja nantinya tidak terjadi accident maupun hal-hal buruk yang akan menimpa kita akibat adanya perhitungan akan prinsip biomekanika.
    Pekerja penengah material secara manual (manual material handling) yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong, m enerik dan membawa merupakan sumber utama komplain karyawan di industri . Aktivitas manual material hendling (MMH) yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian bahkan kecelakaan pada karyawan. Akibat yang timbul dari aktifitas MMH yang tidak benar salah satunya adalah keluhan muskoloskeletal. Keluhan muskoloskeletal adalah kelelahan pada bagian-bagian otot skeletal lyang dirasakan oleh seseorang mulai dari yang ringan sampai yang sangat sakit.


Bagi anda yang memerlukan Contoh  Laporan Analisis Perancangan Kerja I (Antropometri) silakan download di bawah ini:

1. Download Bab I
2. Download Bab II
3. Download Bab III
4. Download Bab IV
5. Download Bab V

LAPORAN ANTROPOMETRI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
      Pada dasarnya Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan produk dalam hal ini produk yang akan di rancang adalah meja belajar, dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia sebagai konsumen. Pemakaian data antropometri mengusahakan semua alat disesuaikan dengan kemampuan manusia dan bukan manusia disesuaikan dengan alat.
     Rancangan yang mempunyai kompatibilitas tingg i dengan manusia yang memakainya sangat penting untuk mengurangi timbulnya bahaya akibat terjadinya kesalahan pembuatan meja belajar dan akibat adanya kesalahan disain ( designinduced error). Pendekatan antropometri dalam perancangan alat dan perlengkapan adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan system kerja ( man-machine system). Sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman, baik dan efisien. Tenaga kerja akan bekerja secara terus menerus pada setiap hari kerja di tempat kerja tersebut. Karena itu perancangan tempat kerja dan peralatan pendukungnya menjadi penting agar sisi buruk yang ada pada setiap produk meja belajar tidak muncul. Sisi buruk yang dimunculkan suatu produk meja belajar diakibatkan oleh tidak manusiawinya desain p roduk itu karena terkadang para pendisain terlalu berorientasi pada kuantitas, berkorban sekecil -kecilnya dengan mengharapkan hasil sebanyak -banyaknya tanpa memperhatikan kualitas.
   Pemilihan desain terlalu diukur pada “murah” yang berkonotasi pada penghematan biaya daripada produktifitas dan efektifitas desain tadi pada peningkatan taraf hidup manusia Di sinilah letak pentingnya Antropometri karena kenyamanan atau Ketidak nyamanan menggunakan alat atau produk bergantung

Bagi anda yang memerlukan Contoh  Laporan Analisis Perancangan Kerja I (Antropometri) silakan download di bawah ini:

1. Download Bab I
2. Download Bab II
3. Download Bab III
4. Download Bab IV
5. Download Bab V
6. Download Bab VI


Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Mengenai Saya

Foto saya
Rupat island, bengkalis, Indonesia
sucses is my right

TUKAR LINK

Copy Paste HTML ini di Blog Anda

fairus

NurCell

Photobucket